Gizi merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan kita dan keadaan status gizi memiliki dampak yang besar kepada status kesehatan individu. Oleh karena itu, memiliki status gizi yang baik dan seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas.  Tanpa gizi yang baik, seseorang akan rentan terhadap gangguan kesehatan yang berdampak pada produktivitasnya dan berdampak negatif secara ekonomi.
   Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar, terutama penduduk yang produktif, Indonesia mempunyai banyak potensi sumber daya manusianya. Namun, Indonesia menghadapi tiga beban malnutrisi dengan keberadaannya permasalahan gizi yang meliputi gizi kurang, gizi lebih, dan defisiensi mikronutrisi.
 Dalam 20 tahun terakhir, Indonesia telah mengalami perkembangan dan peningkatan ekonomi yang pesat sehingga masalah gizi buruk seperti wasting yang prevalensinya dimiliki terus menurun.
Namun masalah kelebihan gizi muncul sebagai dampak pembangunan ekonomi, urbanisasi, dan perubahan lingkungan makanan. Pada saat yang sama, status gizi buruk kronis masih dengan prevalensi yang tinggi. Apalagi mikronutrien defisiensi, terutama di kalangan perempuan masih banyak terjadi. Masalah tersebut ditemukan lebih serius di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Indonesia Timur. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian dan inovasi di bidang gizi dan kesehatan sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan solusi terkini.
    ICONS merupakan lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berada di bawah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin. Sejarah ICONS telah dimulai sejak tahun 1995 ketika Universitas Hasanuddin mendirikan pusat penelitian bernama Gizi dan Pangan Pusat Studi (Pusat Kajian Gizi dan Pangan) dan telah melaksanakan berbagai proyek terkait dengan pencegahan gizi buruk, seperti pemetaan gangguan defisiensi yodium, suplementasi multi mikronutrien, dan percepatan pencegahan stunting. Setelah kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dialihkan ke Departemen Gizi, ICONS didirikan kembali pada tahun 2020. Hingga saat ini, ICONS telah berdiri dan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Bank Dunia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Pemerintahan Sulawesi Barat, Luwuk Banggai, dan Sulawesi Selatan.