United Nations International Children’s Fund (UNICEF) Indonesia dibantu oleh Indonesian Center for Nutrition Studies (ICONS) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, telah melaksanakan webinar yang berjudul “Ayo Cegah dan Obati Wasting Biar Ga Stunting” yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait masalah kekurangan gizi, khususnya wasting di Indonesia. Webinar tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 25 Mei 2024, jam 14.00 – 15.30 WITA melalui  Zoom teleconference. Dan diikuti oleh Masyarakat Umum (Anggota Aisyiyah, Kader Posyandu, Orang Tua Balita) serta beberapa Mahasiswa. 

Webinar dibuka oleh MC yaitu Yusniar Anggraeny, SKM., M.KKK dan dilanjutkan pembukaan secara resmi dan sambutan oleh  Prof. dr. Veni Hadju, MSc, PhD selaku Guru Besar Ilmu Gizi FKM Universitas Hasanuddin dan Koordinator divisi riset ICONS. Prof Veni dalam sambutannya mengatakan bahwa kami mewakili ICONS sebagai Institusi atau Lembaga yang diberikan amanah oleh UNICEF sebagai regional center untuk preventif wasting ini tentu sangat berterima kasih keterlibatan bapak/ ibu semuanya. Kami diamanahi tugas ini akan merasa bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan nantinya di Sulawesi Selatan dan kami harapkan akan memberikan manfaat kepada masyarakat. Yang mana dari survey terbaru di Sulawesi Selatan dapat kita lihat bahwa naik 0,1 % ini menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan dimana lain pihak bahwa anak wasting ini hampir mencapai batas toleransinya 10%. Kita tahu bahwa dimana suatu wilayah yang hampir anak wastingnya  diatas 10% atau di beri warna merah yang berarti penanda nantinya akan memiliki angka kematian ibu yang tinggi. Anak wasting jauh lebih mudah untuk dicegah daripada anak stunting. Kami mengharapkan kerja sama yang komprehensif dari semua pihak agar kita melakukannya bersama-sama. Kendala dari pencegahan anak wasting ini adalah tidak terdeteksi sejak dini sehingga itulah diperlukan partisipasi masyarakat. 2 istilah stunting dan wasting merupakan istilah yang baru, yang mana kata stunting sangat sering disebut oleh orang kesehatan tetapi pencegahannya sudah sangat lewat sedangkan wasting ini bisa dicegah. Itulah sebabnya pentingnya webinar ini agar kita dapat membedakan 2 istilah tersebut dan akan dijelaskan dari pemateri kita. Yang mana masalah wasting juga ini ujungnya atau dampak panjangnya akan menimbulkan stunting.  Sehingga pencegahan wasting sangatlah penting.

           

Selanjutnya webinar ini dipimpin oleh moderator yang berasal dari Dosen Ilmu Gizi FKM Unhas  dan sebagai ketua Tim Program IMAM ICONS yaitu Dr.dr. Anna Khuzaimah, M.Kes. Dilanjutkan dengan pemateri I  dari UNICEF Indonesia yaitu Nike Franz S.Gz. MPH. Dalam presentasinya Ibu Nike menjelaskan bahwa Jenis-jenis masalah gizi ada 3 yaitu, Stunting adalah Terlalu pendek untuk usia anak dengan dampak kerusakan otak  yang menyebabkan perkembangan otak dan kemampuan belajar buruk, meningkatkan risiko penyakit tidak menular. Kemudian Wasting adalah Terlalu kurus untuk tinggi/panjang badan dengan dampak Risiko kesakitan dan kematian meningkat, dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Dan overweight adalah Terlalu berat untuk usia anak Dengan dampak Risiko penyakit jantung dan penyakit tidak menular meningkat. Prevalensi wasting sekitar 45 juta anak balita di tahun 2022. Menurut SKI tahun 2023, stunting memiliki >4.7 juta anak sedangkan wasting memiliki 4.8 juta anak. Dan  peran masyarakat dalam penanganan balita wasting di Indonesia.

Selanjutnya pemateri II dari Pengurus Aisyiyah Muhammadiyah Sulawesi Selatan yaitu Prof.Dr.dr.Suryani As’ad, MSc,Sp.GK(K), menjelaskan bahwa Anak yang mengalami wasting (gizi kurang dan gizi buruk) memiliki berat badan rendah jika dibandingkan terhadap tinggi badannya dan/atau lingkar lengan atas (LiLA) kecil.  Pada tahun 2024, pemerintah menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14%. Aisyiyah Muhammadiyah, berperan lebih.  Dakwah Aisyiyah di bidang kesehatan dilakukan berbasis pada pelayanan kesehatan maupun pemberdayaan di tingkat jamaah/komunitas. Aisyiyah mengelola dan mengembangkan amal usaha kesehatan yaitu 20 RS Umum  dan 50 Klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Aisyiyah juga mendorong dan bekerjasama dengan pemerintah dan banyak pihak untuk mendorong pemenuhan hak-hak kesehatan warga masyarakat tanpa kecuali (inklusif). Dan bebrapa topik lainnya yang dijelaskan dalam webinar diantaranta Pola asuh anak yang baik menurut agama untuk mencegah Wasting dan Stunting pada Balita dan Peran penting Organisasi Keagamaan (Aisyiyah Muhammdiyah) dalam pencegahan Wasting dan Stunting pada Balita di Provinsi Sulawesi Selatan.

Selanjutnya pemateri III dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu DR.dr.H.M.Ishaq Iskandar,M.Kes.MM.MH, menjelaskan bahwa Wasting mengacu pada anak yang terlalu kurus untuk tinggi badannya (berat badan rendah untuk tinggi badan). Wasting adalah hasil dari penurunan berat badan yang cepat atau kegagalan untuk menambah berat badan. Seorang anak yang mengalami gizi kurang atau gizi buruk memiliki risiko kematian yang lebih tinggi, tetapi masih dapat diobati. Dan beberapa topik  lainnya yaitu mengenai Strategi pencegahan Wasting dan Stunting pada Balita di Provinsi Sulawesi Selatan, Peran penting orang tua, kader Posyandu, guru PAUD, dan masyarakat dalam mendukung pencegahan Wasting dan Stunting pada Balita di Sulawesi Selatan.

Setelah presentasi dari ketiga pemateri, dilanjutkan dengan sesi diskusi dengen beberapa penanya. Salah satunya dari ibu Risnawati yang bertanya mengenai dalam mengidentifikasi wasting ada beberapa indikator. Apakah anak yang terkategori wasting harus memiliki ketiga dari indikator yang dijelaskan tadi dan Ibu Nike menjawab bahwa identifikasi wasting itu dipakai kata atau. Jadi, jika salah satu dari ketiga indikator tersebut menunjukkan tanda-tanda wasting pada anak tersebut berarti anak tersebut sudah termasuk Wasting. Dan terakhir adalah sesi dokumentasi

Categories: News

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *