[Makassar, 8 Oktober 2024] – Gizi buruk pada balita, khususnya wasting, merupakan ancaman serius bagi pertumbuhan, perkembangan mental, serta kemampuan kognitif anak, bahkan dapat meningkatkan risiko kematian. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya deteksi dini dan rujukan yang efektif melalui pendekatan berbasis masyarakat. Dalam diskusi orientasi yang diselenggarakan baru-baru ini, peran aktif Kader Posyandu dan Guru PAUD dalam deteksi dini dan penanganan wasting di komunitas menjadi sorotan utama. Melalui kolaborasi lintas sektor ini, diharapkan balita yang berisiko wasting dapat segera mendapat perhatian dan intervensi yang tepat.

Diskusi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara PAUD, Kader Posyandu, orang tua, dan Puskesmas, guna mengoptimalkan deteksi dini serta rujukan balita yang terdeteksi wasting. Peserta juga membahas tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan kolaborasi tersebut serta merumuskan strategi untuk meningkatkan efektivitasnya. Beberapa pendekatan yang diusulkan antara lain PAUD Peduli Wasting, Kader Peduli Wasting, dan LiLA Keluarga, yang semuanya berfokus pada pemantauan tumbuh kembang anak secara holistik.

Melalui perencanaan tindak lanjut, diskusi ini menekankan pentingnya dukungan lintas sektor dalam melaksanakan program deteksi dini dan rujukan wasting. Dengan meningkatkan pelatihan, alat bantu pemantauan, serta koordinasi yang lebih baik antara PAUD, Posyandu, dan Puskesmas, diharapkan angka wasting pada balita dapat ditekan secara signifikan. Kolaborasi yang solid antara masyarakat dan lembaga kesehatan akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kesehatan anak-anak Indonesia. 

Categories: News

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *